SELAMAT DATANG DI BLOG ARZAQUL MUHIBIN

Senin, 26 Maret 2018

Bimbingan dan Konseling ADMINITRASI DAN ORGAANISASI BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH

ADMINITRASI DAN ORGAANISASI
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
A.    Adninitrasi Bimbingan Konseling
1.      Makna Adminitrasi Bimbingan Konseling di Sekolah
Program bimbingan konseling merupakan upaya bantuan kepada siswa secara menyeluruh, terpadu tan berkesinambungan. Upaya sistematik secara itumemerlukan adanya dukungan pengelolaan yang seksama sejak dari perencanaan, pengorganisasian, pemberian semangat, pengendalian, sampai kepadapenilaian adminitrasi yang mewadahi.
Dalam adminitrasi bimbingan konnseling tidak terlepas dari kata “adminitrasi” yang biasa diartikan pekerjaan kantor, akan tetapi adminitrasi memiliki arti yang luas dan komplek dari pada pengertian tersebut. Adminitrasi merupakan suatu sistem  yang mencakup upaya dan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu yang menggunakan sumber manusia dan materi yang relevan.
Dan adminitrasi sebagai suatu sistem mengandung makna sebagai berikut:
a.       Adminitrasi merupakan suatu keseluruhan yang mempunyai bagian-bagian terpadu satu sama lain.
b.      Proses kegiatan yang terjadi dalam adminitrasi itu merupakan proses yang berkesinambungan.
c.       Segala kesalahan dalam suatu sisitem akan berpengaruh pada proses adminitrasi.
d.      Mutu hasil kegiatan adminitrasi akan tergantung kepada makna mentah, masukan alat, masukan lingkungan, dan proses yang membangun keseluruhan sistem adminitrasi itu.
e.       Unsur umpan balik dari setiap proses dan hasil kegiatan adminitrasi selalu bermanfaat bagi perbaikan seluruh sistem adminitrasi itu.
Secara Oprasional bimbingan dapat diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu melalui  pengumpulan data tentang individu yang bersangkutan dan lingkungannya.
Dengan ini adminitrasi bimbingan konseling dapat diartikan segala upaya dan kegiatan secara sistematik dalam membantu individu dengan menggunakan segala sumber manusia dan materi yang relevan agar individu yang dibantu dapat berkembang secara optimal.
2.      Prinsip-Prinsip Adminitrasi Bimbingan Konseling di sekolah.
Dalam melakukan adminitrasi bimbingan konseling ada beberapa pereinsip yang harus diperhatikan ( Sugio & Sugiarto, 1994; 18-19).
a.       Pembuatan keputusan
Hal ini sangat penting menyangkut penyelenggaraan bimbingan akan berjalan baikapabila didasarkan keputusan yang bijaksana dan mantap.
b.      Perencanaan
Apabila keputusan dasr telah diambil, maka seluruh kegiatan perlu dirancang secara terpadu.
c.       Penataan
Apabila layanan bimbingan telah direncanakan dengan memadai, maka untuk melaksanakan rencana tersebut perlu penataan yang seksama. Penataan biasanya seperti ; sarana, dana, maupun tenaga.
d.      Komunikasi
Dalam komunikasi haruslah terbuka, terarah, berkesinambungan dan lengkap serta memanfaatkan saluran-saluran yang formal maupun informal.
e.       Koordinasi
Dengan adanya koordinasi yang sistematik akan mengakibatkan hasil yang sesuai serta melibatkan beberapa pihak di dalamnya.
f.       Pengawasan
Dengan adanya pengawasan yang mamadai maka hal-hal yang tidak diinginkan juga tidak akan terjadi.
B.     Organisasi Bimbingan Konseling di Sekolah
1.      Pengertian Organisasi
Adalah salah satu wadah atau tempat adminitrasi dalam bergerak, dalam prosesnya Organisasi menyangkut dua aspek :
a.       Pembagian kejasama dan penetapan beban kerja pada stiap individu dalam membentuk unit-unit kerja.
b.      Menetukan jenis komunikasi, pengaruh dan wewenang diantra individu atau kelompok individu.
2.      Prinsip-prinsip Organisasi Bimbingan Konseling di sekolah.
a.       prinsip Organisasi secara Umum
prinsip organisasi merupakan tujuan yang dapat mempengaruhi efektif tidaknya suatu organisasi. Dengan berpedoman pada prinsip yang telah ada dapat dicegah terjadinya kesalahan-kesalahan yang timbul. P[rinsip organisasi yang harus diketahui dalam gerakan organisasi (LG.Wursanto, 1983) dalam sugio & sugiarto, 1987.
1.      Prisip kesatuan perintah ( 1 Orang atasan).
2.      Prinsip rentang pengawas ( sejah mana seorang atasan mengawasi bawahanya)
3.      Prinsip pembgian tugas ( pembagian tugas ini dapat dilakukan dengan pembagian  tugas lini dan staf.
4.      Prinsip pelimpahan wewenang (suatu pembagian tugas dari atasan kepada bawahan dengan disertai kesepakatan anatar keduanya).
5.      Prinsip lkesatuan arah , didalam ii terdapat KISS (kordinasi, integrasi, singkronisasi atau penyelarasan, simplifikasi atau penyederhanaan).
b.      Prinsip khusus Organisasi Bimbingan Konseling di sekolah
Untuk mewujudkan suatu organisasi yang baik perlu perhatikan beberapa prinsip oprasional (pedoman Bimbingan dan Penyuluhan Buku III C, 1975), sebagai berikut:
1.      Merumuskan tujuan yaitu umum dan khusus
2.      Susunan rencana yang mudah/ sederhana
3.      Sesuaikan antara rencara dengan sarana
4.      Organisasi harus disesuaikan dengan personil yang ada
5.      Tempatkan personil dengan sesuai kemampuannya
6.      Menciptakan aparatur program yang baik antar sesama sekolahan/ lembaga
7.      Ciptakan suatu sistem pengelola pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan pola atau struktur organisasi yang dianaut oleh sekolah
8.      Ciptakan kegiatan yang harmonis dan erat dengan berbagi pihak
3.      Organisasi Bimbingan  Konseling Sekolah
Program bimbingan dan konseling di sekolah dapat terlaksana secara efektif  dan efisien apabila didukung dan diselenggarakan dalam organisasi yang baik dan teratur. Karena organisasi yang teratur mewujudkan mekanisme kerja yang efektif.
4.      Pola Hubungan Organisasi
Pola biasanya terdiri dari 5 bentuk dalam organisasi yaitu:
a.       Hubungan Garis
Pada pola  garis ini cara kerjanya sama dengan wewenang, yaitu dimana yang memiliki wewenng berhak memberikan perintah kepada yang menerima perintah.
b.      Hubungan Staf
Yaitu hubungananatr unsur yang  menunjukan perangsang untuk membantu unsur lainnya dalam suatu bidang pekerjaan tetapi dalam struktur organisasi diwujudkan dalam bentuk garis ke samping.
c.       Hubungan Konsultatif
Adalah pola hubungan yang menujukan hubungan antar unsur naik yang ada didalam, maupun diluar organisasi, yang digambarkan dengan garis putus-putus samping.
d.      Hubungan Koordinatif
Hubungan antar unsur-unsur yang terdapat dalam organisasi yang bisa disingkronisasikan dan dikoordinasikan searah dan saling mendukung.
e.       Hubungan Campuran atau bhubungan garis dengan staf
Merupakan bentuk hubungan antara dua unsur atau lebih yang menujukan campuran hubungan garis dengan staf.
5.      Struktur/ p[ola Organisasi Bibingan Konseling di Sekolah
adalah suatu tatanan yang menggambarkan kedudukan tiap pihakdalm kegiatan bimbingan dan sifat hubungan antar satu dengan yang lainnya.















Text Box: Pola struktur organisasi bimbingan dan konseling yang disarankan untuk Tingkat SLTP/SLTA
 


























                                                                                                                                                                                                                                                                                                






Tidak ada komentar:

Posting Komentar