SISTEMATIKA PEMBUATAN ARTIKEL DALAM BENTUK JURNAL ILMIAH
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah : Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Dosen
Pengampu : Nanang Hasan Susanto,M.Pd.I
Disusun
oleh :
1. Mochamad Arzaqul Muhibin 2021116116
2. M. Khoirul Anam 2021116127
3. Amir Farisi 2021116362
KELAS
: I
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PEKALONGAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akademisi seperti mahasiswa, guru,
dosen, maupun ilmuwan dituntut untuk akrab dengan dunia tulis-menulis. Sebab,
setiap hasil pemikiran dan hasil penelitian diwujudkan dalam bentuk karya tulis
ilmiah. Hal itu bertujuan agar masyarakat luas bisa merasakan buah pikiran
penulis.
Kita juga tentu sudah mengenal
artikel. Pada dasarnya kita semua bisa menulis artikel. Hal itu karena teknik
penulisan artikel pada umumnya tidaklah sukar. Cukup bermodalkan kemampuan
mengkonversi gagasan ke tulisan sesuai latar belakang, keahlian dan keilmuan,
maka seseorang sudah bisa memperoleh kredibilitas dalam menulis artikel.
Di perguruan tinggi, kita tentu
sudah mengenal jurnal. Artikel ilmiah di dalamnya bukanlah sejenis artikel yang
biasa kita buat. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal ilmiah biasanya
disusun dari laporan penelitian, laporan percobaan, laporan penemuan atau
laporan perenungan akademik seorang peneliti. Bahasa yang digunakan dalam
artikel ilmiah tentu harus ilmiah, tak sama dengan bahasa dalam artikel umum.
Dan artikel ilmiah yang hendak dimuat dalam jurnal terakreditasi harus
benar-benar kita pahami sebagai tulisan khusus.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian artikel jurnal ilmiah?
2.
Apa tujuan penulisan artikel jurnal ilmiah?
3.
Bagaimana ruang lingkup artikel jurnal ilmiah?
4.
Bagaimana langkah penyusunan artikel jurnal ilmiah?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Artikel Jurnal Ilmiah
Artikel jurnal ilmiah termasuk tulisan ilmiah populer. Disebut tulisan
ilmiah populer karena tema yang dibahas adalah masalah aktual dan disajikan
dalam bahasa yang mudah dicerna oleh pembaca. Tulisan ilmiah populer yang umumnya
dimuat di surat kabar dan majalah adalah ulasan atau kajian terhadap suatu
persoalan yang sedang hangat dibicarakan. Dalam bidang pendidikan misalnya
persoalan-persoalan yang berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan,
relevansi pendidikan, pemerataan pendidikan, wajib belajar, kurikulum,
undang-undang sistem pendidikan nasional, dan disipilin serta suasana belajar.
Tulisan ilmiah yang dimuat dalam
majalah ilmiah dan jurnal penelitian bisa dibuat lebih lengkap daripada yang
dimuat dalam surat kabar dan majalah umum. Hal itu karena para pembacanya
adalah masyarakat tertentu yang berkepentingan dengan tulisan tersebut, seperti
ilmuwan, peneliti, penentu kebijakan, dan para cendekiawan. Makalah ilmiah yang
lengkap dan hasil penelitian yang telah dirangkum dapat dimuat langsung dalam
majalah ilmiah dan jurnal penelitian.[1]
Jurnal diartikan
sebagai sarana komunikasi untuk melaporkan sebuah peristiwa atau gagasan kepada
publik secara berkala, biasanya dalam bentuk makalah.[2] Adapula yang mengatakan
bahwa jurnal ialah salah satu bentuk media massa cetak yang khusus memuat artikel
ilmiah suatu bidang ilmu.[3] Jurnal biasanya
diterbitkan untuk kalangan akademik dan berkala (mingguan, bulanan, triwulanan,
tahunan atau tidak teratur untuk rentang waktu tak terbatas). Berbeda dengan
majalah umum, jurnal dikelola secara khas dalam manajemen keredaksiannya[4]. Contoh jurnal yaitu
jurnal kesehatan, jurnal pertanian, jurnal ekonomi, jurnal politik, jurnal
psikologi, jurnal teknik, jurnal filsafat, dan seterusnya.
Artikel
merupakan karya tulis yang bersifat pandangan (views) dari penulisnya.[5] Ada beberapa definisi
mengenai artikel.
1.
Artikel dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefiniskan sebagai,
“Karya tulis lengkap di media massa seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan
sebagainya”.
2. Menurut Haris
Sumadiria, artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas
tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial
dengan tujuan memberitahu (informatif) dan meyakinkan (persuasif argumentatif),
atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif).[6]
3.
Artikel yaitu tulisan di media massa cetak yang ciri-ciri utamanya
“enak dibaca”.
Artikel jurnal ilmiah adalah karya tulis yang
dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis
dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah
disepakati atau ditetapkan. Artikel
ilmiah dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran dan
kajian pustaka, atau hasil pengembangan proyek.[7]
Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi artikel
jurnal ilmiah ialah tulisan atau karya tulis yang merupakan hasil pemikiran
atau hasil penelitian yang berisi informasi faktual dan menarik pembaca yang
dimuat dalam media massa cetak khusus (jurnal).
Artikel memiliki ciri-ciri antara lain[8]:
a)
Artikel ditulis berdasarkan pandangan dari penulis (views). Misal,
tema artikel sama, tetapi point of view berbeda. Hal itu karena penulis
memiliki pemahaman, pengetahuan, latar belakang, dan pengalaman yang berbeda
sehingga artikel yang dibuat oleh
penulis yang satu dengan yang lain tak akan sama.
b)
Artikel merupakan karya intelektual, berarti penulis maupun pembaca
dalam memahami artikel harus dengan pemikiran.
c)
Artikel berisi ungkapan masalah dan memberikan problem solving.
d)
Isinya singkat, padat, dan tuntas. Artinya, penulisan artikel tak
bertele-tele, dan ada solusi permasalahan.
e)
Artikel harus merupakan gagasan baru.
f)
Bahasanya sederhana, jelas, hidup, menarik, segar, populer, dan
komunikatif. Artinya, menulis artikel untuk media massa baik surat kabar,
majalah maupun tabloid, harus menggunakan bahasa jurnalistik yang sederhana,
jelas, hidup, menarik, populer dan komunikatif.
g)
Artikel merupakan buah pikiran yang orisinil alias asli, bukan
jiplakan.
h)
Menyangkut kepentingan publik seperti pendidikan, ekonomi, politik,
sosial, budaya, hukum dan sebagainya.
i)
Nama penulis harus dicantumkan, karena artikel adalah karya
individual. Penulisan nama pada artikel opini ditulis dicantumkan di bawah
judul. Sedangkan non-opini dicantumkan dengan cara disimpan di akhir tulisan
artikel tersebut.
B.
Tujuan Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah
Penulisan artikel, biasanya
bertujuan untuk menawarkan pemecahan masalah, mendidik, menghibur dan
memengaruhi pembaca.[9] Tujuan utama penulisan
artikel jurnal ilmiah adalah untuk menciptakan kompetensi menulis di kalangan
pendidik. Sebab, mental para dosen kita enggan menulis dan melakukan
penelitian, walaupun perguruan tingginya sudah menyiapkan dana.[10]
Dalam konteks dunia pendidikan,
membuat artikel ilmiah atau karya tulis ilmiah merupakan salah satu subunsur
pengembangan profesi yang mempunyai nilai kredit besar dan menentukan kenaikan
jabatan fungsional pendidik. Jadi, tujuan penulisan artikel ilmiah selain untuk
menawarkan pemecahan masalah atau memaparkan hasil penelitian, berguna pula
untuk memperoleh angka kredit sebagai syarat naik jabatan.
Karya tulis ilmiah dan unsur lain
dari pengembangan profesi lebih bersifat akademis atau mengandung nilai
keilmuan dibandingkan dengan kegiatan lainnya, disamping menuntut kreativitas
yang cukup tinggi.[11]
C.
Ruang Lingkup Artikel Jurnal Ilmiah
1.
Gaya Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah
Artikel ilmiah memumpun pada gaya
penulisan keilmuan. Bahasa yang digunakan untuk penulisan artikel ilmiah
memiliki aturan sendiri. Dalam menulis artikel ilmiah kita harus menguasai
secara aktif kaidah penyusunan kalimat yang dalam kaitan ini kita merujuk pada:
a)
Kelengkapan unsur kalimat, terdiri dari subjek, predikat, dan
objek.
b)
Pararelisme, artinya kalimat itu harus selaras.
c)
Menghindari ambiguitas, karena akan membingungkan pembaca.
d)
Menghindari bahasa kiasan
e)
Menghindari kalimat yang terlalu kompleks, agar kalimat bermakna
lugas.
f)
Menghindari kalimat penunjuk diri.
g)
Menyusun paragraf yang memiliki kepaduan (kohesi) yaitu seluruh
kalimat dalam alinea hanya membicarakan satu pokok pikiran atau satu masalah.
Selain itu alinea juga harus memiliki kepaduan (koheren) yaitu aliran kalimat
satu dan lainnya berjalan lancar, gunakan kata ganti, kata sambung, dan frase
penghubung.[12]
h)
Dalam penulisan artikel ilmiah, masalah ejaan harus diperhatikan
sungguh-sungguh.
Dari ciri-ciri yang diutarakan di atas, maka
kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa penulisan artikel jurnal ilmiah itu
tak boleh sembarangan, karena ada aturan yang harus dipatuhi kaidahnya.
2.
Komponen Artikel Jurnal Ilmiah
Komponen utamanya adalah judul, nama penulis, abstrak,
bodi, simpulan, dan daftar pustaka. Tidak ada patokan dalam cara penyajian
artikel ilmiah. Kita harus menyesuaikan diri dengan gaya selingkung jurnal yang
hendak dituju. Misalnya, gaya penulisan
untuk jurnal filsafat berbeda dengan gaya penulisan jurnal teknik.[13] Dengan demikian,
menyesuaikan diri dengan pedoman penulisan suatu jurnal berarti kita sedang
melakukan strategi pembingkaian. Strategi tersebut digunakan untuk
mengkonstruksi suatu fakta, realitas, atau peristiwa yang berdasarkan ideologi,
persepsi, abstraksi, dan kategorisasinya. Strategi pembingkaian itu dilakukan
penulis artikel ilmiah untuk bisa menembus jurnal terakreditasi.
Penulis artikel ilmiah menekankan pada tiga
titik fokus untuk menonjolkan fakta atau objek penelitiannya, yaitu pertama,
perumusan masalah harus memberikan fokus pada objek material penelitian
berdasarkan jenis-jenis pertanyaan ilmiah yang menjadi pilihan si penulis
artikel ilmiah. Kedua, mengevaluasi nilai-nilai moral atau penilaian
atas perumusan masalah. Ketiga, penggarisbawahan solusi dengan tujuan mengatasi
masalah. Dalam struktur artikel ilmiah, ketiga titik pembingkai ini dapat
dimunculkan melalui komponen-komponen artikel ilmiah sebagai berikut.
a.
Judul
Melalui judul, pembaca dapat
mengetahui secara cepat ruang lingkup, kajian, objek formal, objek material,
dan bahkan masalah yang diangkat dalam penulisan. Oleh karena itu, judul harus
dibatasi dengan ruang lingkup objek penelitiannya. Judul tulisan harus menarik
atau menggugah pembaca dan jangan terlalu panjang.[14] Artikel ilmiah yang objek
materialnya etika, sebagai contoh, dapat membatasi judulnya dengan “etika Jawa”
misalnya, sehingga pembaca dapat fokus bahwa artikel itu membahas masalah etika
Jawa.
Judul bisa ditulis
setelah artikel selesai ditulis. Bahasa yang digunakan untuk penulisan judul
juga harus provokatif dan menarik minat baca.
b.
Nama Penulis
Di dalam artikel ilmiah, untuk
menghindari senioritas dan wibawa penulisnya, maka pencantuman nama penulis
artikel ilmiah hendaknya tanpa disertai gelar akademik. Nama penulis artikel
ilmiah hanya disertai lembaga tempatnya bekerja, yang tujuan utamnya adalah
keperluan korespondensi. Jika penulis berjumlah lebih dari seorang, maka
cantumkanlah semua nama lengkapnya. Di bawah nama lembaga dapat pula
dicantumkan e-mail lembaga tersebut.
Nama penulis artikel ilmiah dan lembaganya
boleh dicantumkan di bawah judul artikel atau nama lembaganya juga bisa
dicantumkan sebagai catatan kaki, tergantung pada pedoman penulisan jurnalnya. Bahkan,
tidak ada larangan mencantumkan data pribadi singkat penulis pada bagian akhir
artikel, asalkan tak menyebutkan hal-hal yang kurang perlu sehubungan dengan
penulisan artikel ilmiah, misalnya menyebutkan bahwa si penulis adalah
funsionaris partai politik, anggota DPR, atau pengusaha minyak.[15]
c.
Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak merupakan intisari isi
artikel yang menginformasikan latar belakang, metode yang digunakan, dan hasil
penelitian. Abstrak berbeda dengan “abstraksi”, walaupun terkadang orang masih
banyak yang menggunakan istilah “abstraksi”. Makna “abstraksi” ialah proses
yang ditempuh pikiran untuk sampai pada konsep yang bersifat universal.
Abstrak dalam artikel ilmiah
harusnya disertai dengan kata-kata kunci, yaitu istilah-istilah yang mewakili
konse-konsep dasar yang terkait dengan ranah permasalahan yang dibahas dalam
artikel ilmiah. Abstrak yang disusun dalam 250 kata dalam satu paragraph
hendaknya ditulis dalam bahasa Inggris., karena ditujukan untuk lembaga
abstrak. Lembaga inilah yang diharapkan bertugas menyebarluaskan abstrak kita
melalui internet.[16]
d. Bodi
Tubuh artikel ilmiah tersusun dari:
1)
Pendahuluan.
Tidak sama dengan tinjauan pustaka dan tidak sama dengan manfaat
penelitian. Bagian ini menguraikan permasalahan sehubungan dengan penelitian
dan sekaligus menyajikan parameter yang digunakan. Pendahuluan boleh saja
menonjolkan aspek controversial agar menarik. Pendahuluan pada dasarnya
merupakan argumentasi kita tentang suatu masalah yang “harus” diselesaikan.
Oleh karena itu, pendahuluan selain bisa berupa kritik, bisa pula merupakan
penjabaran lebih lanjut dari judul artikel ilmiah yang kita tulis.
2)
Materi Inti
Bagian ini biasanya diberi judul
sendiri dan isinya bervariasi, namun pada umumnya berisi tentang kupasan,
analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, pendirian, atau sikap penulis
terhadap masalah yang dibicarakan. Banyaknya sub bagian tidak ditentukan,
tergantung kebutuhan penulis, asalkan dilakukan menurut sistematika yang runtut
dan logis.
3)
Metode
Metode adalah petunjuk praktis suatu
penelitian dilakukan. Pemaparan metode hendaknya ditulis dalam bentuk uraian.
4)
Hasil Penelitian
Hasil penelitian adalah uraian
argumentatif berdasarkan teori –teori yang digunakan dalam rangka pengujian
hipotesis, asumsi, atau pengkajian diterakan dalam perumusan masalah. Hasil
penelitian disajikan di dalam bagian materi inti.
5)
Pembahasan Hasil Penelitian
Disajikan dalam bagian materi inti.
Bagian ini penulis mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan penelitian dan
menunjukkan bagaimana temuan-temuan tersebut diperoleh, lalu diinterpretasikan
dengan struktur pengetahuan yang mapan, sehingga dapat dimunculkan teori atau
paradigm baru.
6)
Penutup, Simpulan, Saran
Artikel ilmiah diakhiri dengan
bagian penutup yang berupa simpulan. Ciri-ciri simpulan adalah abstraksi,
implikasi, pernyataan umum, deduksi, dan interpretasi. Simpulan harus berisi
jawaban atas hipotesis berdasarkan fakta, dirumuskan secara singkat, dan
dinyatakan dengan tegas (tanpa membubuhi kata “mungkin”, “kiranya”, atau
“tampaknya”). Selain itu, artikel ilmiah juga bisa mengajukan saran, asalkan
bertautan dengan penelitian, logis dan shahih, dan ditujukan kepada orang,
lembaga atau pihak yang berwenang.[17]
7)
Daftar Pustaka
Daftar referensi yang ditulis harus yang benar-benar menjadi bahan
dalam artikel ilmiah. Penulisan buku, artikel jurnal, artikel jurnal dari
internet, artikel surat kabar dari internet, dan artikel surat kabar tanpa nama
penulis, langsung disusun berdasarkan abjad. Penyusunannya dilakukan dengan
spasi rapat.
3.
Materi dan Ciri-Ciri Umum Artikel Jurnal Ilmiah
Materi jurnal dapat berbentuk
editorial, artikel asli, catatan pendek tentang penelitian atau metode, ulasan
(tinjauan pustaka atau riset), tanggapan atau sanggahan, surat menyurat,
laporan temu ilmiah, timbangan buku, iklan, pedoman penulisan artikel, dan
sinopsis makalah seminar.
Sedangkan ciri-ciri artikel ilmiah untuk
jurnal itu sendiri yaitu menggunakan sumber utama sebagai acuan, mengandung
informasi baru, penulisnya mudah dihubungi melalui cara-cara normal
(membubuhkan nomor telepon atau e-mail di bawah nama penulis), pemuatannya
direkomendasikan oleh mitra bestari (peer group)dan mematuhi pedoman penulisan
(pedoman selingkung).
4.
Etika Kepenulisan
Etika kepenulisan merujuk pada
“menjadi penulis artikel ilmiah yang baik”. Seorang penulis akan terus berusaha
menulis, meskipun menulis sudah menjadi bakat sejak kecil. Bagi seorang penulis
artikel ilmiah, ia akan berlatih mempelajari teknik menyusun abstrak, teknik
membangun alinea, teknik menulis tabel, atau teknik mengawali tulisan dari
pelbagai jurnal terakreditasi. Jadi, makin sering kita belatih, makin terampil
kita menulis, makin enak tulisan kita dibaca.
Selain itu, penulis artikel ilmiah
juga dituntut untuk jujur dan bisa bertanggung jawab terhadap pendapat yang
dikemukakannya, apakah pendapat itu mengutip dari pendapat orang lain atau
murni pendapatnya sendiri. Dan tanggung jawab terbesar bagi seorang penulis
artikel ilmiah untuk jurnal terakreditasi adalah perwujudan nyata kepada
masyarakat. Melalui artikel ilmiahnya, penulis bertanggung jawab secara etis
kepada masyarakat dalam hal kemajuan bangsa.
D.
Langkah Penyusunan Artikel Jurnal Ilmiah
1. Syarat Penulisan Artikel
a)
Teknikal, artinya seorang penulis artikel harus mampu
mengoperasikan peralatan kerja. Seperti menggunakan mesin ketik, komputer,
laptop, dan dapat mengirimkan lewat e-mail.
b)
Mental, artinya bahwa ketika kita menulis artikel, kita harus
memiliki mental yang kuat, jiwa yang tegar, tekad yang bulat, kemauan yang
kuat, tak bosan untuk terus belajar dengan sikap pantang menyerah.
c)
Senang membaca (Reading habit), artinya bahwa untuk menjadi penulis
yang baik, kita harus menjadi pembaca yang baik pula.
d)
Intelektual, artinya bahwa seorang penulis artikel harus memiliki
kemampuan berpikir kritis, logis, cermat, bervisi akademis, sistematis serta
analitis, dengan didukung oleh referensi yang relevan, aktual dan
representatif.
e)
Sosiokultur, artinya bahwa seorang penulis penting melakukan kontak
sosial dan mampu beradaptasi terhadap lingkungan sosialnya, baik melalui
komunikasi langsung maupun komunikasi tidak langsung, sehingga mampu
beradaptasi, supel dalam bergaul dan senantiasa memiliki respek sosial yang
kuat dalam upaya menambah ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan.[18]
2. Anatomi Artikel
a)
Judul (head) adalah identitas terpenting dari artikel. Ibarat
orang, judul adalah kepala.
b)
Penulis (by name) adalah nama kita sebagai penulis artikel.
c)
Pendahuluan (intro) merupakan kalimat pembuka pada awal penulisan
artikel.
d)
Isi (contents) merupakan uraian isi pesan yang kita sampaikan
kepada pembaca.
e)
Penutup (closing) adalah kalimat pada bagian akhir sebagai penutu
dari tulisan artikel.[19]
3. Teknik menulis artikel
Teknik menulis artikel ini pada
dasarnya sama dengan menulis berita, yang mengandung konsep 5W+1H. Tetapi
karena artikel bersifat pandang (views), unsur-unsur yang terkandung pun
merupakan pandangan dari penulisannya.[20]
a)
Teknik menulis judul
Teknik membuat judul untuk artikel
pada dasarnya sama dengan membuat judul untuk berita. Jika penulis berhasil
membuat judul yang menarik, tentu suatu prestasi tersendiri. Namun jika isinya
baik tetapi judulnya kurang berhasil, biasanya judul yang dibuat bisa diubah
oleh redaktur pelaksana media massa yang bersangkutan. Teknik untuk membuat
judul yang baik, yaitu : provokatif, singkat, padat relevan, fungsional,
representatif, dan merujuk pada bahasa yang baku.[21]
b)
Teknik menulis intro
Intro merupakan paragraf pertama
dalam menulis artikel. Dalam menulis intro yang terpenting adalah ditulis
dengan kalimat semenarik mungkin, sehingga membangkitkan minat baca pembaca.
Cara mudah untuk membuat intro adalah dengan memperhatikan tiga paragraf
pertama, yaitu kalimat yang ringkas, jelas, resmi, sederhana, dan menarik.
c)
Intro yang baik
1)
Atraktif, artinya bahwa intro yang ditulis dapat membangkitkan
perhatian dan minat khalayak.
2)
Introduktif, artinya bahwa intro pada artikel yang kita tulis dapat
mengantarkan pembaca pada pokok persoalan yang kita sampaikan. Dengan kata lain
intro harus memuat kalimat topik berupa pernyataan tentang isi pokok bahasan
yang telah dibatasi ruang lingkupnya secara sepesifik.
3)
Korelatif, artinya bahwa kalimat dan paragraf pertama yang kita
tulis, dapat membuka jalan bagi kalimat berikutnya.
4)
Kredibilitas, artinya bahwa bobot kualitas penulis atau
kredibilitas penulis tampak pada penulisan intro yang dibuatnya.
2.
Cara membuat Intro
a) Langsung
menyebutkan pokok persoalan.
b)
Mendeskripsikan latar belakang permasalahan yang terjadi.
c)
Menghubungkan dengan kejadian yang sedang menjadi pusat perhatian
masyarakat luas.
d)
Menghubungkan dengan suatu peristiwa yang sedang diperingati.
e)
Menghubungkan dengan tempat penulis ketika melakukan aktifitasnya.
f)
Menghubungkan dengan suasana emosi yang pernah melingkupi khalayak.
g)
Menghubungkan dengan peristiwa sejarah yang pernah terjadi di masa
lalu.
h)
Menghubungkan dengan kepentingan vital strategis khalayak.
i)
Memberikan pujian kepada khalayak atas prestasi yang pernah
dicapainya.
j)
Memulai dengan pernyataan yang dapat mengejutkan.
k)
Dengan mengajukan pertanyaan provokatif atau renteten pertanyaan.
l)
Menyatakan kutipan.
m)
Menceritakan pengalaman pribadi.
n)
Mengisahkan kisah faktual.
o)
Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya.
3.
Teknik menuliskan isi
Isi adalah uraian isi pesan yang
kita sampaikan kepada pembaca. Isi materi artikel secara keseluruhan adalah
menjelaskan ke sidang pembaca tentang latar belakang serta problematika tulisan
yang ingin kita sampaikan ke sidang pembaca. Teknis penuisan artikel junal
ilmiah sendiri, yaitu antaran10-20 halaman kuarto berspasi ganda.
Tiga prinsip dasar atas komposisi yang perlu kita perhatian dalam
menulis artikel, yaitu:
a)
Kesatuan (unity), mencakup sifat, isi, dan tujuan. Artinya masalah
yang dikupas tidak keluar dari kesatuan yang dibahas.
b)
Persatuan (coherence), menunjukan adanya pesan yang kita uraikan
mengalir dari kalimat satu ke kalimat yang lain.
c) Titik berat
(emphasis), memberikan tekanan pada bagian yang penting. Ini dimaksudkan agar
bahasanya fokus, sehingga pembaca dapat menemukan simpulan.[23]
4.
Teknik menulis penutup
Penutup atau closing memiliki fungsi
sebagai pengembang bahasan untuk menyatakan uraianserta kesan mendalam kepada
pembaca, yaitu sebagai berikut:
a)
Menegaskan kembali topik atau pokok bahasan dalam kalimat yang
berbeda secara ringkas dan tegas dengan tujuan meyakinkan pembaca.
b)
Mengakhiri dengan klimaks, langsung menegaskan kesimpulan yang
cukup menyengat dan dapat dijadikan bahan renungan pembaca.
c)
Persuasif, yaitu dengan mengajak khalayak untuk melakukan sesuatu
tindakan tertentu yang dianggap penting, relevan dan mendesak.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Artikel jurnal ilmiah termasuk tulisan ilmiah populer. Disebut tulisan
ilmiah populer karena tema yang dibahas adalah masalah aktual dan disajikan
dalam bahasa yang mudah dicerna oleh pembaca. Tulisan ilmiah populer yang
umumnya dimuat di surat kabar dan majalah adalah ulasan atau kajian terhadap
suatu persoalan yang sedang hangat dibicarakan. Dalam bidang pendidikan
misalnya persoalan-persoalan yang berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan,
relevansi pendidikan, pemerataan pendidikan, wajib belajar, kurikulum, undang-undang
sistem pendidikan nasional, dan disipilin serta suasana belajar.
Penulisan artikel, biasanya
bertujuan untuk menawarkan pemecahan masalah, mendidik, menghibur dan
memengaruhi pembaca.[25] Tujuan utama penulisan
artikel jurnal ilmiah adalah untuk menciptakan kompetensi menulis di kalangan
pendidik. Sebab, mental para dosen kita enggan menulis dan melakukan
penelitian, walaupun perguruan tingginya sudah menyiapkan dana.
DAFTAR PUSTAKA
Nur
Bahdin Tanjung dan Ardial. 2009. Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Proposal. Skripsi. dan Tesis) dan Mempersiapkan Diri
menjadi Penulis Artikel Ilmiah. (Jakarta :
Kencana.
Paryati Sudarman. 2008. Menulis di Media Massa. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sudjana Nana. 1991. Menyusun Karya
Tulis Ilmiah. Bandung: Sinar Baru.
Syamsul, Asep M.Romli. 2008. Kamus Jurnalistik.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Wibowo
Wahyu. 2008. Piawai Menembus
Jurnal Terakreditasi. Jakarta: Bumi
Aksara.
[7] Bahdin Nur
Tanjung dan Ardial, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan
Tesis) dan Mempersiapkan Diri menjadi Penulis Artikel Ilmiah, (Jakarta :
Kencana, 2009), hlm. 7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar